Dawainusa.com – Sebuah video yang merekam seorang wisudawan menangis saat mengikuti wisuda secara online di atas kasur viral di media sosial.
Setelah 6 tahun berjuang menyelesaikan pendidikannya, pria tersebut terpaksa menjalankan wisuda secara online di atas kasur.
Tampak dalam video tang beredar, pria itu mengenakan toga dan duduk di atas kasur sambil mengikuti wisuda online.
Dilansir dari akun @makassar_info pada Selasa (25/8/2020), video tersebut mendapat beragam komentar dari warganet.
Baca juga: Daniel Mananta Rayakan Ultah Bersama Cinta Laura, Begini Kejutan dari Luna Maya
Wisuda Online dan Kenangan Perjuangannya
Dilansir Dawainusa.com, dalam video tersebut tampak pria tersebut duduk di atas kasur sambil menapat ke leptop.
Seseorang yang merekam wisudawan itu kemudian berseru kepadanya.
“Kau kenapa, Dik?” tanya seorang pria dalam video.
Pria yang mengenakan toga itupun kemudian menoleh dan menjawab.
“Kakak, ternyata sampai wisuda juga di sini, Kak. Di atas kasur,” jawabnya sembari tertawa untuk menyembunyikan rasa sedihnya.
Tangis sang wisudawan saat mengikuti wisuda online di kamarnya tersebut juga tampak dalam video lain.
Pada video tersebut, tertulis keterangan bahwa sang wisudawan sudah 6 tahun menempuh kuliah.
6 tahun perjuangan, berakhir dengan wisuda online di atas kasur,” tulis keterangan dalam video. Dua video itupun kemudian viral di media sosial.
Dalam unggahan akun Instagram @makassar_iinfo, Jumat (21/8/2020), video tersebut menuai banyak respons warganet.
Hingga Senin (24/8/2020), video itu telah disukai lebih dari 57 ribu orang.
Sosok wisudawan yang tampak menangis saat momen wisuda online tersebut adalah Rahman Ariansyah (24).
Pria tersebut baru saja lulus dari program studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Dikutip dari Tribunnews.com, Ari membenarkan video yang beredar viral tersebut.
Pria asal Buton Utara, Sulawesi Tenggara, itu mengaku tak sanggup menahan air matanya saat harus mengakhiri masa kuliah dengan wisuda online pada Rabu (19/8/2020) lalu.
Baca juga: Video Antrean Perceraian Mengular di Bandung Viral di Medsos
Ia menyebutkan, momen wisudanya tersebut terasa menyedihkan baginya.
“Intinya, sedih sekali pada saat momen wisuda kemarin,” ungkapnya pada Tribunnews.com, Senin (24/8/2020).
Ari mengungkapkan, saat momen wisuda tersebut, ia teringat dengan perjalanan panjang yang ia lewati selama kuliah.
Ia pun menceritakan kisah perjuangan yang menurutnya tak mungkin bisa ia lupakan.
“Perjuangan kuliahnya sebenarnya lebih kepada berorganisasi tapi kalau yang lebih berat itu perjuangan waktu mau penelitian,” kata Ari.
Ari mengatakan, saat melakukan penelitian untuk skripsi, ia sempat harus menginap di laboratorium kampus.
“Jadi saya selama melakukan penelitian, tidak lagi tinggal di kamar (kos).”
“Sebenarnya ada kamar tapi lebih memilih tinggal di kampus, khususnya di laboratorium,” bebernya.
Menurut Ari, ia mulai melakukan penelitian intens untuk skripsinya tersebut pada awal April 2019.
Ia kemudian baru dapat mengajukan hasil penelitiannya pada Februari 2020. Menurut Ari, penelitiannya pun melewati momen Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri.
Namun, karena seorang dosen mengharuskannya tetap tinggal di Kendari untuk melanjutkan penelitian, ia pun terpaksa harus melewatkan momen hari raya bersama keluarga.
“Yang jelas, saya jadi tidak bisa bersama keluarga, Ramadan di laboratorium, dan intinya sedih sekali lah,” ungkapnya.
Ari mengaku, saat itupun ia merasa ingin menangis karena tidak bisa pulang ketika Idul Fitri.
“Dalam hati saya sedih dan hampir menangis juga,” ujarnya.
Sementara itu, ketika tiba momen wisuda, Ari pun cukup merasa kecewa karena tidak dapat mengikuti prosesinya di kampus.
Ia pun terpaksa harus merayakan momen wisuda tanpa kehadiran orang tuanya.
“Pas wisudanya kena momen corona dan sebagainya, kemudian orang tua tidak bisa bersama-sama pas momen wisudanya,” kata Ari.
Ari mengungkapkan, keluarganya sebenarnya bisa hadir dalam momen wisudanya Rabu lalu.
Namun, ia sendiri yang meminta supaya keluarganya tak perlu hadir menemuinya di Kendari.
“Sebenarnya keluarga bisa datang tapi saya bilang sendiri bahwa percuma juga mau ke Kendari, wisudanya juga online,” ujarnya.
Sementara itu, Ari menceritakan, ia mulai tak dapat membendung air matanya saat menyaksikan rektornya memberi sambutan.
Menurutnya, pada saat itulah ia mulai teringat banyak hal yang ia lewati di masa kuliah. Ari pun mengaku sempat tak menyangka ia akhirnya benar-benar sampai di tahap wisuda.
“Saya merasa banyak hal terpikirkan, dalam hati, ‘akhirnya saya wisuda juga,’.”
“Karena kalau saya melihat perjuangan saya dari kuliah, meneliti, sampai wisuda online, ya kembali lagi saya berpikir ‘akhirnya wisuda juga ya,’,” kisahnya.
https://www.instagram.com/p/CEIu2DoHSuy/?utm_source=ig_embed