Viktor Sebut Kopi Manggarai Kelas Premium

Viktor Laiskodat juga menegaskan tentang potensi Kopi Manggarai untuk bersaing di kancah dunia.

Viktor Laiskodat Sebut Kopi Manggarai Kelas Premium
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat/Ist

Dawainusa.com – Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan Kopi Manggarai masuk kelas premium.

Hal ini diungkapkan Laiskodat saat meresmikan Bengkes Cafe di  Desa Cireng, Ketang, pada Senin (24/5/2021).

Diketahui,  kopi dari Bengkes Cafe, Desa Cireng, Ketang merupakan hasil kreasi dari Asosiasi Petani Kopi dan Jahe Manggarai (APEKAM).

“Kopi yang saya minum tadi itu enak sekali, dan saya bisa bilang kopi tersebut kelas premium,” kata Laiskodat.

Viktor Laiskodat
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat/Ist

Baca juga: Satgas Pengamanan Perbatasan RI-Timor Leste Jalankan Perpustakaan Keliling

Harapan Viktor Laiskodat soal Kopi Manggarai

Terkait dengan Kopi Manggarai, Laiskodat mendorong harus menjadi tuan di tanahnya sendiri dan tidak kalah dengan kopi-kopi dari luar Manggarai, khususnya NTT.

Gubernur NTT tersebut melakukan kunjungan kerja di Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Timur, selama tiga hari dengan salah satu agendanya adalah mengunjungi pusat kopi yang ada di Manggarai Raya.

Adapun rangkaian kunjungan kerja dari Gubernur NTT ini tersusun atas beberapa agenda bersama Bank NTT, termasuk upaya memartabatkan Kopi Manggarai yang disebutnya sebagai kopi kelas satu.

Ia juga menegaskan tentang potensi Kopi Manggarai untuk bersaing di kancah dunia.

Gubernur bersama rombongan meninjau beberapa titik, mulai dengan singgah di Kafe Bengkes sekaligus meresmikan kafe tersebut.

Setelah itu, ia melanjutkan beberapa rangkaian kegiatan, dan pada petang hari ia dan rombongan berkunjung ke Lembah Colol, rumahnya Kopi Juria, salah satu varian tertua yang dikembangkan di Flores sejak tahun 1937.

“Saya mau kopi kita yang premium, yang telah diakui sebagai kopi terbaik dunia pada tahun 2018, juga dipasarkan di destinasi super premium Labuan Bajo. Kopi kita selain enak, juga kaya akan cerita yang kuat, seperti cerita tentang asal muasal nama Kopi Juria, atau Kopi Robusta yang dikenal dalam bahasa setempat sebagai Kopi Tuang”

“Kita akan dorong hotel-hotel di Labuan Bajo untuk memakai Kopi Manggarai, sehingga Kopi Manggarai menjadi tuan di tanahnya sendiri,” tegasnya di hadapan masyarakat Lembah Colol.

Baca juga: Getaran Gempa Terasa Hingga di Jakarta, BMKG Sebut Tidak Berpotensi Tsunami

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan merek Pendaftaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) kepada merek Kopi Colol yakni Kopi Poco Nembu yang juga mulai diproduksi dalam kemasan sachet oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMSes) Poco Nembu, Colol.

Berkaitan dengan harapan Gubernur itu, Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina mangatakan pihaknya akan bersinergi dengan berbagai pihak, mulai dari Pemprov, Pemkab, hingga pemerintah desa.

Selain itu ia  juga mengatakan siap berperan aktif termasuk pengembangan agrowisata kopi, menyusul ditetapkannya Colol sebagai desa wisata oleh SK Bupati Manggarai Timur.

“Kopi Manggarai, khususnya Colol yang memiliki narasi yang kuat, dan citarasa yang sudah mendunia, akan kita dorong dari sektor pariwisata, termasuk peningkatan kapasitas para pelaku yang bergerak di sektor ini,” tambah dia.

Namun tentunya, ujar Shana, perlu kerja kolektif dan dukungan dari semua pihak untuk bergerak bersama dengan tujuan yang sama yakni menjadikan Kopi Manggarai lebih dikenal luas.*

Artikel SebelumnyaSatgas Pengamanan Perbatasan RI-Timor Leste Jalankan Perpustakaan Keliling
Artikel BerikutnyaApekam di Manggarai Rintis Usaha Kafe