Dawainusa.com – Venna Melinda akhirnya buka suara terkait kronologi KDRT yang dilakukan Ferry Irawan terhadapnya.
Setelah selama ini publik mencermati pengakuan mengenai kronologi versi Ferry Irawan, kini ia mengungkap fakta sebaliknya.
Venna Melinda mengaku jika Ferry sudah berkali-kali melakukan kDRT terhadapnya, dengan ditindih hingga patahkan tulang hidung.
Baca: Venna Melinda Ngaku Rindu Berat, Siap Bebaskan Ferry Irawan dari Penjara
Venna Melinda Bongkar Tuntas
Pengacara Ferry Irawan, Jeffry Simatupang menantang Venna Melinda membuktikan adanya pemukulan yang dilakukan Ferry Irawan.
Menurut Jeffry sebagai orang yang disebut jago silat tidak mungkin pukulan Ferry Irawan bisa tidak meninggalkan bekas.
Namun, sejak awal Venna Melinda mengaku mendapat tindak KDRT bukan dipukul.
Hidung Venna Melinda bercucuran darah setelah Ferry Irawan menekan bagian hidung Venna dengan dahinya.
Pada 12 Januari 2023, Venna di Polda Jatim menjelaskan penyebab hidungnya sampai bercucuran darah.
Venna mengalami luka di hidung dan bercucuran darah karena ditekan menggunakan dahi.
“Jadi saat itu saya bilang, ‘Tolong-tolong nanti patah hidung saya.’ Jadi begitu dia dengar saya bilang ‘patah’ itu langsung dilepas dahinya dari hidung saya. Baru darah itu mengucur seperti air,” ungkap Venna Melinda saat itu.
“Saya bisa lari keluar koridor hotel, ada yang nolongin depan lift dan kaget lihat saya berdarah,” sambungnya.
Venna juga sempat membeberkan detik-detik dirinya mendapat kekerasan dari Ferry Irawan saat berada di hotel Kediri saat mengisi program Pagi Pagi Ambyar pada 16 Januari 2023.
Baca: Bantah ‘Hajar’ Venna Melinda, Ferry Irawan; Dia Berontak, Aku Hanya Nahan
Semua berawal karena Venna dan Ferry Irawan cekcok. Saat itu Ferry Irawan yang mengancam akan meninggalkan, ditantang balik oleh Venna Melinda.
“Oke kalau mau tinggalin, sekarang aja tinggalin. Aku cuma mau kerja aja susah banget. Di situ dia angkat badan saya, dia dorong ke tempat tidur, dia tindih badan saya maka badan saya tidak dapat bergerak, kaki bagian bawah dikunci, dia tekan tulang hidung saya. Seperti menghitung sakitnya dari satu sampai 10 kayak orang sakit dari satu, dua, tiga (dari pelan sampai kencang),” beber Venna menahan tangis.
Saat itu Venna Melinda khawatir hidungnya sampai patah.
Dia berteriak meminta Ferry Irawan menyetop tekanan dahinya di hidung.
“‘Bi ini patah hidung ku, hidung ku bisa patah.’ Begitu dia lepasin (tekanan dahinya) darah ngocor. Hal pertama yang dia mau lakuin adalah mengelap darahnya,” sambung Venna.
Ferry Irawan Lakukan KDRT Banyak Kali
Bahkan saat berada di Polda Jatim, Venna Melinda meminta Ferry Irawan mengakui tindakannya.
Ini bukan kali pertama Venna mengalami kekerasan dari Ferry Irawan.
Pada 17 November 2022, Venna mengaku pertama kali merasakan kekerasan dari Ferry Irawan. Saat itu mereka berada di Medan.
“Abi ngaku nggak, Abi sering squish aku, Abi ngaku nggak? Dia diam. Kalau Abi nggak mau ngaku aku nggak mau ngomong. ‘Iya Abi ngaku.’ Tapi aku kan nggak bisa rekam di ruang Polda, semua dengar. Aku tanya lagi, ‘Abi ngaku nggak? Abi suka bekap aku?’ Sampai kalau aku sudah begini (memukul kasur tanda sudah tak bisa napas) baru dilepas. ‘Iya,'” beber Venna.
“Abi ngaku nggak, tanggal 8 Abi bekap aku, Abi tindih, Abi tekan ini (bagian batang hidung), bukan patah ya ini pembuluh darah yang pecah karena ditekan sedemikian (kencang) pakai jidat dia,” lanjutnya.
Baca: Tolak Saat Ferry Irawan Minta ‘Main’, Pemicu Venna Melinda Dihajar
Saat itu Venna mengatakan Ferry Irawan hanya terdiam.
“Tapi mungkin dokter yang bisa menjelaskan bagaimana bisa pecah pembuluh darah sedemikian banyak. ‘Abi akui nggak? Oh kalau nggak ngaku berani nggak demi Allah, demi Rasulullah?'” tantang Venna.
Sedangkan pengacara Ferry Irawan, Jeffry Simatupang menantang Venna Melinda memberikan bukti adanya patah di hidung.
Apabila tidak ada soal patah tulang dan pemukulan, mereka sudah mempersiapkan strategi untuk membela Ferry Irawan.
“Kita harus fokus, benar nggak sih terjadi penganiayaan? Benar nggak sih ada pemukulan? Sekali lagi kami menekankan kalau tidak ada hidung yang patah kami memohon pada Polda Jawa Timur untuk menerapkan Pasal 44 ayat 4 Undang-undang PKDRT ancaman hukumannya hanya 4 bulan. Kalau ancamannya 4 bulan Pak Ferry tak perlu dilakukan penahanan,” tegas Jeffry Simatupang.
“Sekali lagi tidak ada kami memfitnah siapapun, kedua kami memegang kok fakta-fakta terkait perkara Bogor. Tetapi, sekali lagi ketika Pak Ferry dipojokkan Pak Ferry juga akan membuka sebuah kebenaran,” katanya.
