Dawainusa.com –Â Finalis Puteri Indonesia 2020 asal Sumatera Barat, Kalista Iskandar sedang menjadi sorotan pasca malam puncak pemilihan Puteri Indonesia 2020 yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Pasalnya, saat itu ia sempat gugup sehingga salah menghafalkan Pancasila saat menjawab pertanyaan dari Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo.
Selain disoraki penonton yang hadir di JCC, Kalista Iskandar juga mendapat banyak kritikkan pedas di media sosial. Gadis pemilik nama lengkap Louise Kalista Wilson-Iskandar itu pun disindir tak hafal Pancasila.
Baca: Cantiknya Puteri Indonesia 2020, Raden Roro Ayu Maulida Putri
Soal Finalis Puteri Indonesia Tak Hafal Pancasila
Momen tersebut terjadi saat gadis kelahiran Bukittingi, 15 Juli 1998 itu turut terpilih masuk ke babak enam besar pemilihan Puteri Indonesia 2020.
Sebagaimana finalis enam besar lainnya, Kalista Iskandar mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari dewan juri dan media sosial yang dipilih secara acak.
Saat tiba gilirannya, mahasiswi hukum tersebut mendapat pertanyaan dari Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Sebelum bertanya, Bambang menuturkan bahwa Indonesia adalah bangsa besar yang terdiri dari 17.500 pulau dan memiliki 733 bahasa.
“Kita beruntung memiliki Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Pertanyaan saya adalah, apakah Kalista hafal lima sila yang terkandung dalam Pancasila?” tanya dia.
Wakil dari provinsi Sumatra Barat Kalista itu lantas diberi kesempatan selama 30 detik untuk memberikan jawabannya.
Baca:Â Asayel Slay, Wanita Arab yang Dituding Hina Kota Suci Mekah
Terdengar suara riuh penonton yang menyaksikan langsung Pemilihan Puteri Indonesia 2020 di Jakarta Convention Center. Mereka seperti terkejut seakan tak menyangka bakal ada pertanyaan seperti itu dari dewan juri.
“Terima kasih, Pak,” ucap Kalista kepada Bambang. Perempuan 21 tahun itu lalu mulai menjabarkan satu per satu butir Pancasila.
Sila pertama hingga ketiga dipaparkan dengan lancar oleh Kalista. Masuk ke sila sempat, Kalista mulai gugup.
“Nomor empat, kemanusiaan yang…,” ucap Kalista yang langsung disambut teriakan dan serokan penonton.
Meski salah, Kalista tetap mencoba untuk menguraikan isi sila keempat. Namun, jawabannya masih belum tepat. “Kemasyarakatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan, dalam permusyawaratan per.. masyarakat, perwakilan,” sambung dia.
Kesalahan masih berlanjut di sila kelima. “Lima, kemanusiaan sosial yang adil dan beradab,” kata Kalista. Jawaban tersebut lantas mengundang sorakan penonton.
Bambang lalu mencoba memberi apresiasi kepada Kalista yang sudah mau berusaha menjawab pertanyaannya. “Terima kasih Kalista, Anda layak menang,” ucap Bambang.
Baca:Â Suaminya Ternyata Wanita, Sang Istri Menangis di Malam Pertama
Tanggapan Kalista Iskandar: Ini Bukanlah Akhir
Berhadapan dengan ramainya pemberitaan serta sorotan warganet terkait kesalahannya itu, Kalista Iskandar akhirnya angkat bicara. Melalui fitur Instastory di akun @kalistaiskandar, ia memberikan tanggapan pada Sabtu (7/3/2020) dini hari.
1. Terimakasih atas Cinta dan Dukungannya
Di awal tanggapannya itu, ia berterimakasih atas semua dukungan dan cinta yang diberikan para pendukungnya selama perjalanan ia berproses sebagai salah satu Finalis Puteri Indonesia 2020.
2. Mengakui Kegugupan di Malam Grand Final
Kalista Iskandar secara tersirat mengakui bahwa dirinya merasa nervous saat malam puncak pemilihan Puteri Indonesia 2020.
Kendati demikian, ia tetap mampu berdiri tegak dan tetap percaya diri. Itulah yang menurutnya menjadi hikmah terpenting dari pengalamannya di malam itu
Baca:Â Foto Tanpa Busana Tara Basro yang Banjir Pujian Warganet
3. Tetap Bangga dan Percaya Diri
Berhadapan dengan tekanan dan sorotan atas ‘kesalahannya’ itu, dirinya akan tetap tegar. Terlepas dari apapun yang telah terjadi, ia mengaku akan tetap bangga akan jati dirinya serta perjalanannya hingga sejauh ini.
4. Belajar dari Kesalahan dan Terus Maju
Wanita yang kini sedang meneruskan pendidikan gelar Magister dibidang Komunikasi Managemen di Universitas Trisakti Jakarta itu mengakui, peristiwa di malam itu akan dijadikannya sebagai pelajaran.
Karena itulah, ia secara tegas menggarisbawahi, peristwa tersebut bukanlah akhir dari perjalanannya. Peristiwa tersebut justru dijadikannya pelajaran, karena langkahnya baru saja dimulai.
5. Teruslah Bersikap Baik Kepada Sesama
Di akhir tanggapannya, gadis 21 tahun itu menitipkan pesan agar para pendukungnya senantiasa bangga akan jati dirinya. Tak lupa pula ia mengingatkan agar senantiasa bersikap baik terhadap sesama.