Dawainusa.com — Prabowo Subianto kembali terpilih sebagai Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra untuk periode 2020-2025 pada Kongres Luar Biasa Gerindra yang diselenggarakan di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/8).
“Bismillahirrahmanirrahim. Atas nama pimpinan sidang Kongres Luar Biasa, kami mengucapkan syukur alhamdulillah dan memberikan ucapan selamat serta doa kepada Pak Prabowo Subianto untuk memimpin kembali selama 5 tahun,” ujar Ahmad Muzani, pimpinan sidang pleno dalam KLB Gerindra, seperti dikutip dari Detik.com.
Prabowo dalam KLB tersebut pun mengaku siap menjalankan amanat yang dipercayakan partai untuk memimpin Partai Gerindra lima tahun ke depan.
Ia mengaku terharu dengan kepercayaan yang diberikan partai kepadanya dalam KLB bertemakan “Bagimu Negeri Mengabdi” tersebut.
“Kalau itu memang permintaan Kongres Lluar Biasa ini, saya menyatakan saya siap sebagai Ketua Umum,” kata Prabowo.
Baca Juga: Profil Riza Patria, Jubir Gerindra yang Terpilih jadi Wagub DKI Jakarta
Calon Presiden pada Pilpres 2014 dan 2019 itu mengucapkan terima kasih kepada segenap pengurus partai yang telah menyukseskan terselenggaranya KLB.
“Saya terima kasih generasi partai penerus partai yang muda-muda, kali ini saya katakan dan saya akui untuk kongres luar biasa ini saya lepas, saya tidak ikut serta lima menit pun dalam persiapan kongres ini,” ungkapnya.
Prabowo, yang kini didapuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pertahanan, mengaku hampir menangis ketika saat mengheningkan cipta. Terutama ketika diputarkan pidato Bung Tomo. Ia mengaku telah mendengar pidato tersebut ratusan kali.
“Satu, bendera masuk tertib. Dua, mengheningkan cipta videonya mengharukan. Tadi hampir keluar air mata saya. Untung pakai masker, nggak terlalu mencolok,” tuturnya.
“Saya flashback sedikit, mengheningkan cipta dikasih suara Bung Tomo, ini luar biasa kreatif juga panitia. Saya sudah mendengar pidato Bung Tomo ratusan kali, tiap kali saya terharu. Tapi hari ini saya sangat terharu,” imbuhnya.
Baca Juga: Ditanya soal Reshuffle Kabinet, Prabowo Hanya Bisa Tertawa
Prabowo: Kader Gerindra sebagai Pejuang Politik
Mantan prajurit Kopassus itu meminta agar kader Gerindra tidak menjadi orang yang angkuh dan sombong. Tapi harus menjadi pejuang politik.
“Saudara saya harapkan jadi pendekar politik dan inilah yang Saudara-saudara buktikan selama 12 tahun ini, dari nol, lambat laun partai kita kokoh. Ada partai banyak muncul, cepat juga hilang. Partai kita mantap, lahirnya pun mendadak kita dirikan dengan cepat, dengan pembangunan dari bawah, tapi juga dengan arah yang jelas,” ujarnya.
Prabowo memberikan apresiasi besar terhadap kinerja partainya. Di mana meski baru didirikan setahun sebelum Pemilu, tapi langsung mengikuti Pemilu 2009, 2014 dan 2019, bahkan kini menjelma menjadi partai besar di Indonsia.
Jumlah perolehan suara Gerindra meningkat pada Pileg 2019 dibanding Pileg 2014. Di mana dari 2.761.856 pada 2014 menjadi 17.522.227 di Pileg 2019.
“Ini meningkat dibandingkan pemilu 2014, di mana Gerindra menempati perolehan suara nasional terbesar ketiga, lumayan juga sebagai partai pendatang kita bisa partai ketiga di 2014 dan sekarang kita partai kedua secara perolehan suara,” tuturnya.
Baca Juga: Viral Video Prabowo Candai Ajudannya yang Tertidur di Kursi
Ia pun memberikan candaan kepada kader-kadernya di Gerindra dengan mengatakan bahwa banyak kader Gerindra yang tidak memiliki “isi tas” yang tebal. Meski begitu, mereka memiliki cita-cita dan impian yang besar untik bangsa ini.
“Mungkin karena partai kita terdiri dari aktivis-aktivis, pejuang-pejuang politik yang idealis, biasanya yang idealis itu penuh cita-cita, tapi rata-rata isi tas agak kurang. Tapi dengan kenyataan isi tas kurang tapi kalian masih bisa senyum dan ketawa. Itu menandakan Saudara-saudara pejuang politik yang berani,” ungkapnya.
Dalam pidatonya, Prabowo, yang berpangkat letnan jenderal (Letjen) purnawirawan TNI, menyinggung soal ketua umum partai yang pangkatnya lebih tinggi daripada dirinya, namun belum memiliki pengaruh yang besar terhadap perolehan suara nasional.
Megawati Beri Sambutan Secara Virtual
Sementara itu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan secara virtual di hari kebesaran Partai Gerindra tersebut.
Putri Presiden Soekarno menjadi satu-satunya ketua partai politik lain yang diberi kesempatan memberi sambutan dalam momen luar biasa tersebut.
Presiden perempuan pertama Indonesia itu pertama-tama mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan Gerindra untuk memberi sambutan pada KLB-nya.
“Terima kasih atas undangan dan kesempatan yang diberikan kepada saya untuk diberikan bicara secara virtual dalam forum keputusan tertinggi Partai Gerindra ini, yakni kongres yang bersifat luar biasa yang dilaksanakan di tengah-tengah pandemi Covid-19,” ucap Megawati.
Baca Juga: Tanggapan Gibran Soal Dapat Rekomendasi Megawati Maju Pilkada Solo
Presiden kelima Indonesia berharap kepakan sayap garuda yang menjadi simbol Partai Gerindra semakin kuat di masa depan sebagaimana terlihat dari tema KLB 2020.
Ketika ditanya alasan penunjukkan Megawati memberikan sambutan, anggota DPR RI Fraksi Gerindra yang juga peserta KLB Andre Rosiade secara terpisah mengatakan pemilihan Megawati lebih karena kapasitasnya sebagai Presiden RI ke-5.
Selain itu, pihaknya tidak dapat mengundang tokoh parpol lain secara langsung karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Kita memang nggak bisa mengundang berbagai tokoh karena keterbatasan dan di dalam kita juga dibatasi. Dewan pembina nggak semua hadir, pengurus DPP juga dibatasi, bahkan Wasekjen dan Wabemdum juga tidak hadir. Mungkin saya rasa kapasitas Bu Mega sebagai Presiden RI yang ke-5,” ujar Andre di lokasi KLB Gerindra.
Andre pun tidak menampik kemungkinan untuk melakukan koalisi dengan PDI Perjuangan pada Pemilu 2024 mendatang.
“Memang secara politik tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti 2024 bisa saja Partai Gerindra berkoalisi dengan PDI Perjuangan Pilpres 2024,” ujarnya.
Jokowi: Prabowo Jadi Komandan Proyek Lumbung Pangan
Presiden Jokowi pun hadir secara virtual dalam KLB Gerindra. Dalam sambutannya, ia menyinggung soal peran Prabowo sebagai leading sector food estate.
Merujuk pada prediksi WHO yang mengatakan ketahanan pangan akan terancam oleh pancemi Covid-19, Jokowi lantas menyinggung penugasannya kepada Prabowo sebagai komandan dalam proyek lumbung pangan nasional.
Proyek tersebut sedang dikerjakan di Provinsi Kalimantan Tengah dengan target untuk memproduksi sendiri pangan nasional.
“Saya memiliki keyakinan bahwa kita memiliki modal dasar yang sangat kuat untuk berdikari, berdiri di atas kaki kita sendiri. Jumlah penduduk kita 267 juta adalah kekuatan besar kita. Ini adalah pasar yang sangat besar bagi produk-produk yang kita buat sendiri. Kita juga memiliki penduduk dengan usia produktif yang sangat besar, yang juga menjadi kekuatan produktif negara kita. Saatnya kita melihat apa saja yang jadi kekuatan negara kita untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan itu,” katanya.
Baca Juga: Jokowi Anggarkan Rp13,2T untuk Bantu 13 Juta Pegawai Non-PNS
Jokowi mengatakan masalah pandemi Corona tidak hanya berhenti hanya sampai pada hal kesehatan semata. Ia pun mengajak masyarakat turut kembali menggerakkan roda perekonomian negara agar Indonesia bisa bangkit kembali di tengah pandemi.
“Saya berharap dengan cara itu produksi petani, produksi nelayan, produksi UMKM akan ikut bergerak. Yang kita harapkan menjadi daya ungkit, bukan hanya daya beli petani, nelayan, UMKM, tetapi akan lagi menjadi mesin penggerak bagi pertumbuhan ekonomi nasional khususnya di kuartal III ini,” ungkapnya.*