Penularan Virus Corona Covid-19 Paling Banyak Melalui Tangan

Yuri menegaskan, cuci tangan menggunakan air dan sabun lebih efektif untuk mencegah virus corona ketimbang memakai hand sanitizer.

Penularan Virus Corona Covid-19 Paling Banyak Melalui Tangan
Ilutrasi - ist

dawainusa.com Penularan virus corona paling banyak terjadi melalui perantara tangan. Hal tersebut disampaikan juru bicara pemerintah penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, saat konpers di BNPB, Jakarta, Sabtu (28/3).

“Di samping menjaga jarak dalam kaitan interaksi sosial, yakni mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum makan, sebelum minum, sebelum menyentuh mulut, sebelum menyentuh hidung, sebelum menyentuh mata,” kata pria akrab disapa Yuri itu saat konpers di BNPB, Jakarta, Sabtu (28/3).

Baca juga: Melihat Strategi Pemprov dan Persebaran Corona di NTT

“Karena data menunjukkan penularan yang paling banyak justru karena perantara tangan,” tambahnya.

Dia meminta masyarakat selalu mencuci tangan sebelum melakukan apa pun. Yuri menegaskan, cuci tangan menggunakan air dan sabun lebih efektif untuk mencegah virus corona ketimbang memakai hand sanitizer. Dia minta masyarakat tidak ada alasan untuk tidak mencuci tangan.

“Ini yang menjadi penting, mencuci tangan dengan sabun, sehingga tidak ada alasan bahwa harus menggunakan hand sanitizer. Tidak. Dengan sabun sudah sangat efektif pada air yang mengalir. Ini yang diharapkan bisa dilakukan,” ujar Yuri.

Selain itu, Yuri juga meminta masyarakat jaga jarak dan tetap berada di rumah selama pandemi corona. Dia minta masyarakat beraktivitas dari rumah.

“Oleh karena itu, mari bersama-sama kita tetap di rumah, produktif di rumah, bisa bekerja dari rumah, belajar di rumah beribadah di rumah,” tandas Yuri.

Ilustrasi - ist
Ilustrasi – ist

Data Terkini

Sementara itu, update virus corona di Indonesia per 28 Maret 2020 tercatat mencapai 1.046 kasus positif Covid-19 yang tersebar di 28 provinsi.

Dikutip dari Covid19.go.id, dari 1.046 kasus tersebut, terdapat 87 kasus meninggal dan 46 pasien berhasil sembuh. Sehingga kini ada 913 orang yang dalam perawatan. DKI Jakarta menjadi wilayah dengan kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia.

Baca juga: Melihat Strategi Pemprov dan Persebaran Corona di NTT

Data terbaru menunjukan kasus positif Covid-19 mencapai 598 dengan 31 pasien berhasil sembuh dan 51 kasus meninggal. Selain DKI Jakarta, kasus corona terbanyak lainnya yaitu Jawa Barat dengan jumlah 98 orang.

Sebanyak 14 kasus meningga dan 5 pasien yang berhasil sembuh. Sementara wilayah di Indonesia yang belum ada data positif kasus Covid-19 yakni di Bengkulu, Nusa Tenggara Timur, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Gorontalo dan Sulawesi Barat.

Secara global, Indonesia berada di posisi 35 di bawah Arab Saudi dengan kasus 1.104 positif dan 3 kasus meninggal. Hingga hari ini, AS dan Italia melampaui kasus COvid-19 di Cina dengan 102.464 kasus di AS dan 86.498 di Italia.  Tercatat kasus baru di AS mencapai 17.029 orang dan 5.909 kasus baru di Italia.

Distribusikan Alat Pelindung Diri

Terkait penyebaran corona yang cepat, Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sudah mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 151.000 APD dari total 170.000 stok APD yang ada di Gudang Nasional Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta.

Pelaksanaan pendistribusian tersebut dilakukan dengan bantuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui operasi perbantuan dalam rangka penyimpanan, pendistribusian dan mekanisme penyaluran Alat Pelindung Diri (APD) menggunakan dua skema.

Skema pertama yang telah dilakukan adalah dengan mengirimkan ke wilayah yang kesulitan transportasi seperti di papua dan papua barat serta wilayah di perbatasan dengan bantuan TNI.

Kemudian skema ke dua adalah beberapa dari daerah/provinsi mengirimkan tim untuk mengambil secara mandiri sehingga kebutuhan di tiap daerah dapat dipenuhi secara cepat.*

 

Artikel SebelumnyaLawan Covid-19, Deretan Selebriti Tanah Air Ini Lakukan Aksi Sosial
Artikel BerikutnyaNTT ‘Bebas’ Corona, 47 Orang Meninggal Dunia Karena DBD