Dawainusa.com – Mahfud MD menjadi sorotan warganet usai vonis hukuman mati terhadap Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Komentar-komentar hukum Mahfud selama ini dianggap oleh warganet tidak mewakili pemerintah yang melayani urusan politik, hukum dan HAM untuk semua masyarakat, baik yang bersalah maupun yang tidak bersalah.
Komentar-komentar Mahfud MD yang dinilai sangat jelas posisinnya dalam kasus ini, yakni mendukung Richard Eliezer dan Brigadir J.
Sebagai pemerintah, Mahfud seharusnya beridiri di tengah-tengah, bukan berada di satu pihak, karena dirinya ialah pemerintah bukan keluarga Joshua atau Richard.
Baca: Ngaku Sudah Cinta Mati, Syarifah Ima Siap Gantikan Ferdy Sambo Masuk Bui
Mahfud MD Diduga Intervensi Kasus Sambo
Vonis hukuman mati yang dijatuhkan kepada Ferdy Sambo langsung jadi sorotan publik yang mengawal kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Salah satunya adalah Mahfud yang langsung menanggapi vonis tersebut lewat akun Twitter pribadinya.
Melalui cuitannya, Mahfud secara jelas menyatakan apresiasi terhadap hakim karena putusan yang dianggap memberatkan Ferdy Sambo ini.
Mahfud tampaknya begitu senang dan seakan-akan menjelaskan posisinya mendukung keluarga Joshua.
Dalam cuitannya itu, Mahfud mengungkap rasa senang dan puasnya terhadap vonis yang dijatuhkan oleh majelis hakim.
Menurutnya, pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Ferdy Sambo merupakan hal yang kejam.
“Peristiwanya memang pembunuhan berencana yg kejam. Pembuktian oleh jaksa penuntut umum memang nyaris sempurna. Para pembelanya lbh bnyk mendramatisasi fakta,” tulis Mahfud dilansir dari akun Twitternya, Senin, 13 Februari 2023.
Selain itu, ia juga memuji majelis hakim yang menjatuhkan vonis tersebut.
Baca: Aksi Buka Bajunya Viral, Ariel NOAH Disebut Mirip Ferdy Sambo
Menurutnya, vonis hukuman mati sudah sesuai dengan rasa keadilan publik.
“Hakimnya bagus, independen, dan tanpa beban. Makanya vonisnya sesuai dgn rasa keadilan publik. Sambo dijatuhi hukuman mati,” sambungnya.
Sebelumnya, JPU memberikan tuntutan berupa hukuman seumur hidup untuk Ferdy Sambo.
Nyatanya, vonis yang diberikan oleh majelis hakim ini lebih berat, yakni vonis hukuman mati.
“Menyatakan terdakwa Ferdy Sambo secara sah dan terbukti meyakinkan bersalah melakukan pembunuhan berencana dan tanpa hak melakukan tindakan yang berakibat sistem elektronik tidak berfungsi. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut dengan pidana mati,” ucap Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Dianggap Tidak Netral, dan Tidak Profesional sebagai Menkopolhukam
Komentar Mahfud melalui akun twitternyata diduga menandai posisinya dalam kasus ini di pihak Bdigadir J.
Pengakuannya yang merasa senang terhadap vonis hukuman mati terhadap Sambo menunjukkan bahwa ia memang berhadap demikian dari awal kasus ini.
Selain itu, warganet juga pada beberapa waktu sebelumnya menanggapi komentar Mahfud pada pernyatannya sebelum mengenai harapan atas hukuman bagi seorang Richard Eliezer.
Mahfud ketika itu berharap agar hukuman terhadap penembak ini diringankan.
Melalui cuitan twitternya, Mahfud menegaskan doanya agar Richard mendapatkan hukuman ringan pada 27 Januari 2023 lalu.
“Adinda Richard Eliezer. Saya senang, saat membaca pledoi tadi kamu mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak, termasuk kepada saya. Saya berdoa agar kamu mendapat hukuman ringan, tapi itu semua terserah kepada majelis hakim.
Kita harus sportif dalam berhukum bahwa hakimlah yang berwenang memutus hukuman,” demikian tulis Mahfud MD dalam akun twitter @mohmahfudmd, Jumat 27 Januari 2023.
Baca: Aduh, Jefri Nichol Sebut Anak Ferdy Sambo Bikin Ribut di Club Malam
Namun saat komentar Menkopolhukan ini diunggah kembali oleh Kompas TV beberapa waktu lalu, warganet pun memberikan kritikan tajam.
Mereka menilai sikap Menkopolhukam dalam kasus hukum ini sangat tidak profesional.
Ia dianggap tidak layak berharap demikian dalam kasus hukum yang sedang berjalan.
Harapan Mahfud dianggap sebagai bentuk intervensi hukum dengan membela salah satu pihak.
“Komentar Seorang Mahfud MD sebagai Menkopolhukan tidak layak seperti ini. Anda tidak harus menyebelah. Apapun posisi hukumnya, Anda tidak bisa seoffside ini. Anda kami duga tidak netral dan sebagai pemerintah apalagi sekelas Menkopolhukan Anda diduga tidak profesional…,” kritik @tukanggosip.
“Kode keras buat hakim,” tulis @Marco Rawung.
“KALO BERDOA DOANG RAKYAT JUGA BISA…. APA GUNANYA ELO JADI MENTERI?,” sentil @FRM.