Dawainusa.com – Kasus sate beracun yang menewaskan seorang bocah Naba Faiz (10), terungkap ke publik.
Dilansir dari RRI.co.id, Selasa (4/5/2021), terkait kasus tersebut, Kepolisian Daerah Yogyakarta mengungkap kronologi peristiwa yang menewaskan Naba Faiz itu.
Lantas bagaimana kronologi kasus yang menewaskan bocah 10 tahun tersebut? Berikut ulasannya.
Baca juga:Â Nurhadi Divonis 6 Tahun, KPK Ajukan Banding
Kronologi Kasus Sate BeracunÂ
Untuk diketahui, kasus sate beracun di Bantul yang berujung pada kasus tewasnya seorang bocah Naba Faiz (10), rupanya sempat diterima istri Tomi.
Sebelum akhirnya disantap oleh Naba Faiz dan keluarganya, sate beracun yang diduga kiriman tersangka berinisial NA itu terlebih dulu diterima oleh orang lain yakni istri Tomi.
Menurut polisi, Tomi adalah kenalan dari tersangka NA.
Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy Satria mengatakan, awalnya pelaku NA berniat memberikan sate beracun itu kepada sosok bernama Tomi tersebut.
Namun, target itu tidak tepat sasaran.
“Motifnya adalah sakit hati, karena ternyata si target [Tomi] ini menikah dengan orang lain, tidak dengan dirinya (NA),” kata Burkan di Mapolda DIY, Bantul, Senin (3/5/2021).
Kasus ini bermula ketika Bandiman, ayah Naba yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online menerima paket dari NA.
Awalnya, Bandiman tak sengaja bertemu NA di sebuah masjid sekitaran Stadion Mandala Krida, Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
NA kemudian memesan jasa pengiriman secara manual atau tanpa aplikasi kepada Bandiman.
“(Pemesanan jasa) direncanakan proses, dia berganti motor, dia yang tidak biasanya berjilbab, hari itu berjilbab. Membuang jaket yang dipersiapkan. Sampai sekarang belum ketemu, pengakuan [dibuang] di tempat sampah,” terang Burkan.
Bandiman kemudian mengantarkan pesanan tersebut ke kediaman Tomi di Kasihan, Bantul.
Baca juga:Â Usai Hardiknas 9 Mahasiswa Ditangkap
Namun saat itu, Tomi sedang berada di luar kota. Karena itu melalui istrinya yang berada di rumah, Tomi pun meminta agar sate tersebut diberikan kepada Bandiman.
Bandiman kemudian membawa pulang sate itu untuk disantap sebagai hidangan berbuka puasa bersama istri dan dua anaknya.
Sesampainya di rumah, Bandiman bersama anak pertamanya mencicipi masing-masing satu tusuk sate.
Kemudian giliran istrinya, Titik Rini (33) dan Naba Faiz. Keduanya melalap sate tadi dengan bumbu yang memang satu paket kiriman dengan sate tersebut.
Istri Bandiman dan Naba kemudian merasakan pahit dari sate tersebut. Keduanya kemudian muntah-muntah dan terjatuh.
Bandiman lantas bergegas membawa istri dan anaknya ke RSUD Kota Yogyakarta.
Di rumah sakit, nyawa NF tak dapat diselamatkan, sementara sang ibu masih mendapatkan perawatan intensif.*