Dawainusa.com – Kementerian Sosial (Kemensos) meluncurkan Sentra Kreasi Atensi (Asistensi Rehabilitasi Sosial) sebagai media promosi hasil penerima manfaat di Balai Disabilitas Ciungwanara, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Hal itu diungkapkan Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma usai peresmian pada Sabtu (21/6/2021).
“Yang dulunya hanya untuk melatih atau merehabilitasi itu saja, sekarang engga, konsep kita sampai mereka berdaya. Bentuknya macam-macam, ada yang tadi musik, batik, makanan,” kata Risma.
Baca juga: Seorang WNI Disiksa Majikannya di Malaysia
Penjelasan Kemensos Soal Sentra Kreasi Atensi
Dalam pernyatannya, Risma menyebutkan bahwa sentra kreasi tersebut menjadi wadah pemasaran produk-produk para penerima manfaat Balai Disabilitas, sebelum benar-benar mandiri.
“Produk ini pembelinya dari luar, makanya saya resmikan kemudian masyarakat bisa lihat. Mereka bisa jualan di sini sambil nanti menunggu benar-benar bisa berdaya,” kata mantan Wali Kota Surabaya tersebut.
Menurut Risma, meski di lokasi balai tersebut bertambah satu fungsi, tapi tetap menjalani fungsinya dalam melatih penyandang disabilitas dalam melakukan pengemasan hingga pemasaran produk-produk sendiri.
Baca juga: Ini Lima Lifter Asal Indonesis yang Lolos ke Olimpiade Tokyo
Sementara itu, Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Ciungwanara, Siti Sari Rumayanti menyebutkan bahwa Sentra Kreasi ATENSI tidak hanya menjadi wadah pemasaran produk penerima manfaat dari Balai Rehabilitasi di Bogor, melainkan balai-balai serupa di wilayah Jabodetabek.
“Ada dari Temanggung juga masuk, Batik Ciprat, kalau kami kan Batik Ciwitan yang tadi dipakai Bu Menteri (Risma),” ujarnya.
Sari menyebutkan bahwa tak sedikit mantan penermia manfaat dari Balai Rehabilitasi Sosial Ciungwanara yang kini sudah memiliki usaha tetap, seperti industri rumahan makanan beku hingga usaha makanan tradisional bernama cilok.
“Produksinya tidak hanya di balai, karena ada beberapa mantan PM (pemerima manfaat) kami ternyata punya usaha di luar seperti frozen food, bikin home industri sendiri. Tadi juga ada cilok juga,” kata Sari.*