Jumlah Bertambah, Berikut Update Terkini Corona 21 Maret 2020

Jumlah Bertambah, Berikut Update Terkini Corona 21 Maret 2020
Ilustrasi - ist

JAKARTA, dawainusa.com Juru bicara pemerintah Achmad Yurianto mengatakan, jumlah pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) kembali bertambah pada Sabtu (21/3).

Menurutnya, kini telah ada 450 orang yang dinyatakan posirif terjangkit virus tersebut, 38 meninggal dunia dan 20 sembuh.

“Ada penambahan kasus baru sebanyak 81 orang. sehingga total kasus adalah 450 orang,” ungkapnya saat konferensi pers di Jakarta yang disiarkan langsung, Sabtu (21/3).

Baca juga: Mengapa Tingkat Kematian Pasien Corona di Indonesia Tinggi?

“Kasus kematian bertambah 6 orang sehingga total menjadi 38 orang,” lanjutnya.

Mengenai pasien yang sembuh, Yuri mengatakan ada penambahan 4 orang. Sehingga total yang sembuh dan boleh pulang adalah 20 orang.

Update terkini corona per Sabtu (21/3) antara lain berada di DKI Jakarta (267), Jawa Barat (55), Banten (43), Jawa Timur (26), Jawa Tengah (14), Kalimantan Timur (9).

Kemudian di DI Yogyakarta (5), Kepulauan Riau (4), Bali (3) Sulawesi Tenggara (3), Sulawesi Selatan (2), Sulawesi Utara (2), Kalimantan Barat (2), Kalimantan Tengah (2), Sumatera Utara (2), Sulawesi Selatan (2), Lampung (1), dan Riau (1).

Kasus kematian paling banyak terjadi di DKI Jakarta, yakni total mencapai 23 orang. Diikuti Jawa Barat sebanyak 3 orang, Banten 2 orang, Bali 1 orang, Jawa timur 1 orang dan Sumatera Utara 1 orang.

Jumlah Bertambah, Berikut Update Terkini Corona 21 Maret 2020 - Ilustrasi corona di Indonesia 1
Ilustrasi corona di Indonesia – ist

Berpotensi Menginfeksi 600-700 ribu Orang

Sehari sebelumnya, yakni Jumat (20/2), pemerintah pusat menyatakan ada 369 kasus positif corona. Ada 32 orang meninggal dunia dan 11 orang sembuh dari Covid-19.

Selain melaporkan update terkini corona, Yuri juga sempat mengatakan bahwa virus corona berpotensi menginfeksi 600-700 ribu orang di Indonesia.

Baca juga: Jemput 9 Ton Alkes, Hercules C-130 Terbang Menuju China

Angka tersebut didapat berdasarkan perhitungan population at risk yakni jumlah populasi atau individu yang kemungkinan melakukan kontak secara langsung maupun tidak langsung dengan penderita positif, sehingga memiliki risiko tinggi terinfeksi.

“Jumlah orang yang berisiko adalah pada kisaran angka 600 ribu sampai 700 ribu,” ujar Achmad dalam konferensi pers di BNPB, Jumat (20/3).*

Artikel SebelumnyaJemput 9 Ton Alkes, Hercules C-130 Terbang Menuju China
Artikel BerikutnyaKronologi Anggota DPRD TTS yang Diduga Ajak Pastor Duel