Dawainusa.com – Festival Teater Jakarta (FTJ) 2022 kembali digelar seperti pada tahun-tahun sebelumnya sejak tahun 1973 dan menjadikannya sebagai event tertua di Asia Tenggara.
Pada penyelenggarannya yang ke-49, FTJ akan dibuat menjadi dua bagian yaitu Final FTJ sepanjang 1-9 Oktober 2022 dan Lebaran Teater pada 1-12 Desember 2022.
Sepanjang jejak sejarah proses pementasannya, FTJ merupakan potret besar kerja kolektif banyak pihak seperti Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Komite Teater DKJ, serta komunitas teater yang tersebar di lima wilayah di Ibu Kota.
Baca: Goyang Bareng Perempuan Berjilbab di Club, Hotman Paris Dihujat Warganet
FTJ Bukan Sekadar Pertunjukan
Dalam keterangannya kepada awak media, Ketua Komite Teater DKJ, Bambang Prihadi menyinggung soal pesan di balik gelaran FTJ kepada semua pihak yang terlibat.
Menurutnya, puncak apresiasi FTJ akan menjadi etalase yang memperlihatkan pencapaian proses pembinaan teater Jakarta selama beberapa tahun ke depan sekaligus mendorong peningkatan apresiasi publik.
“Kita akan melihat hasilnya lima tahun mendatang. Bagaimana potensi yang dimiliki oleh masing-masing grup atau komunitas dan pelaku akan terkondisikan dalam ruang proses yang tepat,” jelas Bambang Prihadi.
Baca: Ibu Ragil Mahardika Sempat Ingin Mati Saat Tahu Anaknya Jadi Gay
Sementara itu, menurut penulis dan aktivis India Arundathi Roy, pandemi adalah portal, yang bisa dimaknai sebagai gerbang dari satu dunia ke dunia berikutnya dengan cakrawala kehidupan yang lebih baik.
Situasi pasca pandemi bukan saja sebuah kerinduan kembali ke masa sebelum pandemi, namun justru peluang untuk menjalani kehidupan baru yang lebih baik daripada masa sebelum pandemi.
Membayangkan FTJ 2022 sebagai portal, sebagaimana analogi yang digunakan oleh Arundathi Roy tentang pandemi, adalah sebuah situasi gerbang dengan membangun sebuah ekosistem baru di FTJ.
Dari tradisi pembinaan dan lomba menjadi sebuah ekosistem teater yang lebih mandiri yang terhubung dengan beberapa stakeholder masyarakat kota Jakarta.
Peserta FTJ 2022
Untuk diketahui, FTJ 2022 yang mengangkat tema “Ingatan dan Kemudian” akan diisi dengan Diskusi Pertunjukan oleh masing-masing kelompok teater peserta FTJ.
Diskusi pertunjukan ini menjadi ruang dialektika pertunjukan yang akan membongkar konsep dasar pertunjukan dari masing-masing kelompok teater.
Adapun FTJ Final tahun ini diikuti 15 grup Teater Finalis dari lima wilayah kota administrasi se-DKI Jakarta, yaitu Kelompok Sandiwara Mantaka, Rawamangun Concept, Sun Community (Jakarta Timur).
D’Lakon Aktor Panggung, Teater Jannien, Teater Confeito (Jakarta Barat); Teater Cahaya, Teater diRI, Tetaer Laut (Jakarta Utara).
Baca: Pose Pakai Bikini, Maria Vania Diminta Waspada Bajunya Bisa Melorot
Madilog Act, Teater Ciliwung, Teater K (Jakarta Selatan); serta Teater Anala, Teater Petra dan Teater Sapta (Jakarta Pusat).
Formasi dewan juri pada FTJ 2022 kali ini diisi oleh para profesional seni pertunjukan diantaranya adalah Sri Qadaryatin sebagai Ketua Dewan Juri, sedangkan Elly D. Luthan, Frans Joseph Ginting, Seno Joko Suyono dan Dindon WS sebagai anggota Dewan Juri.
Sementara untuk pembukaan dan penutupan pada Lebaran Teater yang dilaksanakan pada bulan Desember akan tampil pertunjukan dari luar negeri, yakni dari Belanda dan Jepang.
Selain 12 pertunjukan tersebut, akan ditampilkan juga berbagai kegiatan seperti diskusi dan workshop.*