dawainusa.com – Berdasarkan hasil tes swab, sembilan warga Nusa Tenggara Timur (NTT) dinyatakan positif corona.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan NTT, Dominggus Mere dalam konferensi pers, di Kupang, Kamis (30/4/2020).
Baca juga: Hasil Swab Dua Warga Mabar Positif Covid-19, NTT Kembali ke Zona Merah
Dominggus mengatakan, dari sembilan orang tersebut, tujuh merupakan pasien di RSUD Johannes Kupang dan dua pasien di RSUD Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.
“Dari 13 sampel SWAB di RSUD Johannes yang dikirim, 7 dinyatakan positif COVID-19. Sementara dua di Labuan Bajo,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini ketujuh pasien tersebut sudah diisolasi dan dipindahkan ke RS Bhayangkara Titus Uli. Sementara, dua pasien positif di Labuan Bajo, saat ini telah diisolasi di RSUD Komodo Labuan Bajo.
“Mereka sudah diisolasi dan dalam kondisi baik. Akan dilakukan pemeriksaan sampel SWAB berikutnya,” katanya.
Total Sampel yang Dikirim 117
Ia menjelaskan, total sampel yang dikirim untuk pemeriksaan Swab Test berjumlah, 117 sampel. Dari 117 sampel, 56 sudah ada hasil.
Sementara, dari 56 itu, 46 dinyatakan negatif dan 10 dinyatakan positif, termasuk El Asamau yang telah dinyatakan sehat.
“Untuk sementara masih ada 36 sampel yang belum ada hasil,” jelasnya.
Baca juga: Mengapa Kita Jangan Terlalu Buru-buru Menyebut NTT Aman Corona?
Saat ini, pihak gugus tugas covid-19, sedang menelusuri siapa saja yang pernah berkontak langsung dengan sembilan pasien ini.
“Harus ada deteksi dini, karena itu, masyarakat harus tetap taat pada protap pemerintah. Hindari kerumunan, jaga jarak dan selalu pakai masker,” imbuhnya.
Sementara itu, Jubir Covid-19 NTT, Marius Jelamu mengatakan, dengan dinyatakan sembilan orang positif covid-19, maka NTT kembali masuk zona merah.
“NTT kembali zona merah, karena itu, masyarakat harus taat terhadap protap yang telah ditetapkan, untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus corona,” tutupnya.
Update Corona di Indonesia
Berikut ini data penyebaran pasien Covid-19 di 34 provinsi berdasarkan data pemerintah hingga 29 April:
1. Aceh: Total 9 kasus
2. Bali: Total 215 kasus
3. Banten: Total 388 kasus
4. Bangka Belitung: Total 10 kasus
5. Bengkulu: Tambah 4 kasus, total 12 kasus
6. DIY: Tambah 1 kasus, total 94 kasus
7. DKI Jakarta: Tambah 90 kasus, total 4.092 kasus
8. Jambi: Total 32 kasus
9. Jawa Barat: Tambah 40 kasus, total 1.009 kasus
10. Jawa Tengah: Tambah 29 kasus, total 711 kasus
11. Jawa Timur: Tambah 15 kasus, total 872 kasus
12. Kalimantan Barat: Tambah 7 kasus, total 58 kasus
13. Kalimantan Timur: Tambah 4 kasus, total 119 kasus
14. Kalimantan Tengah: Tambah 6 kasus, total 127 kasus
15. Kalimantan Selatan: Tambah 7 kasus, total 157 kasus
16. Kalimantan Utara: Total 92 kasus
17. Kepulauan Riau: Total 89 kasus
18. NTB: Tambah 9 kasus, total 230 kasus
19. Sumatera Selatan: Tambah 1 kasus, total 144 kasus
20. Sumatera Barat: Tambah 1 kasus, total 145 kasus
21. Sulawesi Utara: Tambah 1 kasus, total 44 kasus
22. Sumatera Utara: Tambah 3 kasus, total 114 kasus
23. Sulawesi Tenggara: Tambah 8 kasus, total 53 kasus
24. Sulawesi Selatan: Tambah 12 kasus, total 465 kasus
25. Sulawesi Tengah: Tambah 5 kasus, total 47 kasus
26. Lampung: Tambah 2 kasus, total 46 kasus
27. Riau: Tambah 1 kasus, total 41 kasus
28. Maluku Utara: Total 26 kasus
29. Maluku: Tambah 1 kasus, total 23 kasus
30. Maluku Utara: Total 26 kasus
31. Papua Barat: Total 37 kasus
32. Papua: Tambah 12 kasus, total 189 kasus
33. NTT: Total 1 kasus
34. Gorontalo: Total 15 kasus Dalam tahap verifikasi: 27 kasus
Total: 9.771 kasus (bertambah 260 pasien)*