JAKARTA, dawainusa.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan telah merilis data terkait persebaran kasus Covid-19 varian Delta pada 22 provinsi di Indonesia per Kamis (29/7).
Sejumlah provinsi di Indonesia yang ada kasus Covid-19 varian Delta itu ialah sebagai berikut.
Baca juga:Â Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir? Begini Jawaban Presiden Jokowi
Sumatera Utara ada 20 kasus, Sumatera Selatan ada 10 kasus, Bengkulu ada 3 kasus, Lampung ada 3 kasus, Jambi ada 2 kasus, Kepulauan Riau ada 2 kasus, Kalimantan Tengah ada 4 kasus, Kalimantan Timur ada 13 kasus.
Kalimantan Utara ada 8 kasus, DKI Jakarta ada 303 kasus, Jawa Tengah ada 164 kasus, Banten ada 17 kasus, Jawa Barat ada 277 kasus, Jawa Timur ada 14 kasus, DI Yogyakarta ada 20 kasus.
Bali ada 8 kasus, Nusa Tenggara Barat ada 16 kasus, Nusa Tenggara Timur ada 41 kasus, Sulawesi Selatan ada 11 kasus, Sulawesi Barat ada 1 kasus, Gorontalo ada 1 kasus, dan Papua ada 10 kasus.
Dengan adanya kasus tersebut di atas, total kasus Covid-19 varian Delta di Indonesia saat ini ialah mencapai 948 kasus.
Tingkat Risiko Penularan Covid-19 varian Delta
Berdasarkan CDC, Covid-19 varian Delta termasuk jenis yang mudah menyebar, sehingga risiko penularannya juga sangat tinggi.
Alasan mengenai cepatnya varian delta menular masih dalam kajian. Tapi ada indikasi lain bahwa sifat B 1617.2 mudah berbaur ke sel tubuh manusia yang imunitasnya tengah turun.
Sebuah penelitian di China juga menemukan bahwa orang yang terinfeksi varian delta berisiko menularkan virusnya dengan cepat ke beberapa orang lainnya dalam waktu singkat.
Baca juga:Â Diminta Agar Terapkan Lockdown, Begini Jawaban Presiden Jokowi
Bahkan laporan terbaru pusat penelitian penyakit menular Amerika Serikat (CDC) menemukan bahwa varian delta bisa ditularkan ke 8-9 orang dari 1 pasien.
Adapun gejala-gejala umum ringan sampai berat dari Covid-19 varian Delta ini ialah seperti demam, sakit kepala, nyeri tenggorokan, batuk berkelanjutan, pilek.
Selain itu, gejala lainnya ialah ada sesak napas, nyeri otot, gangguan pencernaan, gangguan penciuman (anosmia) serta rasa lelah berlebih.
Sejauh ini para peneliti masih terus mendalami tentang gejala-gejala lain yang dipicu oleh varian delta ini.*