Dawainusa.com – Penyanyi senior, Aura Kasih baru saja menceritakan pengalamannya saat manggung sebagai seorang penyanyi.
Ternyata tidak semua pengalaman manggung itu indah adanya, namun ada pula yang boleh dibilang menjengkelkan.
Aura Kasih mengakui pengalamannya dipegang-pegang dan dipeluk saat manggung di klub malam.
Baca: Aura Kasih Foto Dililit Ular, Netizen Langsung Kirim Komentar Jorok
Aura Kasih ‘Dipegang-pegang’ hingga Dipeluk
Aura Kasih yang merupakan sosok penyanyi asal Bandung memiliki penampilan yang seksi dan cantik.
Maka dari itu, tak heran jika banyak kaum lelaki yang meliriknya.
Pemilik nama asli Sanny Aura Syahrani itu juga seorang penyanyi.
Saat manggung, tentunya ia sering berpenampilan yang menarik dan seksi, hal itu lah yang membuatnya juga sempat mengalami pelecehan.
Selama meniti karier sebagai penyanyi, Aura mengaku sering kali menerima pelecehan seksual, terutama secara verbal.
Baca: Jadi Janda, Aura Kasih Ungkap Cara Puaskan Nafsu Birahi Tanpa Suami
Bahkan, tidak sedikit juga orang-orang yang berusaha untuk menyentuhnya ketika ia sedang mengisi sebuah acara.
“Kalau pelecehan secara verbal atau mungkin aku sering nyanyi waktu dulu tengah malam sampe subuh di klub gitu itu pasti ada beberapa orang yang mencoba menyentuh pegang tangan atau foto bareng aja pengen meluk gitu pasti sering,” ungkap Aura dikutip dari acara Talkshow Suara Hati Perempuan, Jumat (10/2/2023).
Manggung di Klub Malam Tahu Batas
Kendati demikian, Aura selalu tegas dengan batasan-batasan dirinya saat manggung.
Ia juga menyebut hal itu supaya para lelaki yang ingin melakukan pelecehan tidak memandang perempuan sebelah mata.
“Cuma balik lagi ya, kadang laki-laki perlu ditegasin, sedikit digalakin, makannya mereka ada jeranya kalau kita itu bukan perempuan yang lemah gitu. Kita punya hak atas badan kita sendiri dan enggak seenaknya mereka merusak itu gitu,” tegasnya.
Baca: Dinilai Tak Pantas untuk Ariel NOAH, Aura Kasih Beri Jawaban Menohok
Janda satu anak itu juga mengungkap pernah manggung di daerah terpencil.
Kemungkinan besar daerah tersebut sangat rawan pelecehan, namun ia berusaha untuk menggunakan pakaian yang menyesuaikan.
“Beberapa kali ada (takut), nyanyi di daerah yang sangat terpencil, itu rawan banget yang namanya kekerasan orang berantem, ribut-ribut gitu sering banget, itu aku agak deg degan, tapi balik lagi kita tanggung jawab atas apa yang kita pakai ya, maksudnya secara visual jangan sampe mengundang mereka untuk melakukan hal-hal aneh atau verbal,” tutupnya.