Antisipasi Corona, DPRD Sumba Timur Beri 7 Rekomendasi

Khusus RSU Imanuel dan RSK Lindimara, Pemda dapat memberikan bantuan dalam bentuk dana hibah untuk penanganan dan pencegahan virus corona.

Sempat 2 Pekan di Rumah Sakit, Seorang ODP Covid-19 di NTT Meninggal
Ilustrasi - ist

dawainusa.com Menyikapi persebaran Covid-19 di Sumba Timur, DPRD setempat memberikan tujuh rekomendasi kepada pemerintah di daerah itu yang disepakati dalam sidang Senin (23/3).

Melansir Pos Kupang, Senin (30/3/2020), Ketua DPRD Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq, menyebut tujuh rekomendasi itu, yakni, pertama, setiap pendatang yang menggunakan jasa penerbangan maupun jalur laut harus mengisolasikan diri selama 14 hari.

Baca juga: SBY Jalani Tes Virus Corona Covid-19, Ini Hasilnya

Menurutnya, teknis pelaksanaannya dibiayai oleh Pemda, pelaksanaan dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Pemda.

Kedua, memeriksa pendatang yang masuk ke wilayah Sumba Timur melalui transportasi darat. Ketiga, menyiapkan lokasi detensi sementara terkait poin pertama.

Keempat, mengizinkan kapal barang dan lainnya melakukan aktivitas bongkar muat di pelabuhan. Terhadap buruh lokal yang melakukan bongkar muat di pelabuhan diberikan pengetahuan proteksi diri dan periksa suhu badan saat bekerja.

Kelima, pemerintah wajib mendukung kecukupan sarana dan prasarana maupun finansial bagi tiga rumah sakit sehingga dapat menyiapkan diri dalam pelayanan kesehatan bila terjadi wabah covid-19. Khusus RSU Imanuel dan RSK Lindimara, Pemda dapat memberikan bantuan dalam bentuk dana hibah untuk penanganan dan pencegahan virus corona.

Keenam, melibatkan TNI, Polri dan Satpol PP untuk melarang kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan pengumpulan massa atau yang melibatkan banyak orang. Ketujuh, menutup sementara semua tempat wisata baik wisata alam maupun wisata bahari. *

Antisipasi Corona, DPRD Sumba Timur Beri 7 Rekomendasi
Ilustrasi – ist

Bupati Larang Warga Pulang

Sementara itu, Bupati Sumba Timur Gidion Mbiliyora melarang warganya yang tinggal di daerah positif Covid-19 untuk pulang kampung. Gidion tak mau perantauan dari Sumba Timur justru membawa virus corona baru atau Covid-19 ke kampung halaman.

“Faktanya kemampuan rumah sakit kami terbatas sekali, sehingga kalau ada warga yang positif, pasti kami akan kewalahan,” ungkap Gidion, Minggu (29/3/2020) malam.

Baca juga: Breaking News: Pesawat Lion Air Jatuh di Filipina, 8 Orang Tewas

Kabupaten Sumba Timur, kata dia, baru menerima bantuan alat pelindung diri dari pemerintah provinsi. Jumlah bantuan yang diterima pun terbatas.

“Saya imbau warga Sumba Timur yang tinggal di daerah yang banyak warganya positif corona, sebaiknya jangan datang ke Sumba Timur,” jelasnya.

Tapi, Gidion tak melarang masyarakat yang memiliki alasan mendesak untuk pulang kampung. Pemkab Sumba Timur akan menyiapkan sejumlah fasilitas untuk menangani pasien positif dan yang diduga terinfeksi virus corona baru atau Covid-19.

“Tapi kita masih siapkan semua sumber daya, termasuk gedung yang representatif,”ujar Gidion.

Selain melarang warga pulang kampung, pihaknya juga berencana menutup pelayaran masuk Sumba Timur. Larangan itu berlaku untuk lalu lintas manusia, sementara distribusi barang tetap diizinkan.

Antisipasi Corona, DPRD Sumba Timur Beri 7 Rekomendasi
ilustrasi – ist

NTT Belum Miliki Kasus Positif Corona

Hingga saat ini, Provinsi NTT belum memiliki kasus positif Covid-19. Tapi, sebanyak 495 orang dalam pemantauan (ODP) tercatat di NTT. Sebanyak 9 ODP dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di NTT.

Tim medis telah mengambil sampel cairan tenggorokan 9 ODP itu untuk diuji di Balitbangkes RI di Jakarta.

Baca juga: Vatikan Umumkan Hasil Tes Virus Corona Paus Fransiskus

Sementara itu, sebanyak 53 ODP telah selesai menjalani karantina mandiri selama dua pekan. Saat ini, sebanyak 432 ODP masih menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.

Khusus untuk Kabupaten Sumba Timur, 37 orang masuk kategori ODP. Satu di antaranya sedang menjalani perawatan medis di RSUD Umbu Rarameha Waingapu.*

Artikel SebelumnyaSBY Jalani Tes Virus Corona Covid-19, Ini Hasilnya
Artikel BerikutnyaPerkiraan Biaya yang Dikeluarkan Jika Jakarta Dilockdown